Kaji Model Pendidikan Aqidah ASWAJA Perspektif KH. Hasyim Asy’ari, Wakil Rektor III Raih Gelar Doktor

IMG-20240901-WA0066

Sidang Promosi Doktor merupakan bentuk dari seorang yang telah berhasil menuntaskan studi program doktor yang sudah diteliti nantinya akan dipertanggung jawabkan dalam tugas akhirnya. Sidang Promosi Doktor adalah momen puncak yang menandai keberhasilan seorang mahasiswa program doktoral dalam menyelesaikan seluruh proses studi dan penelitian untuk meraih gelar Doktor. Sidang ini merupakan peristiwa penting yang disaksikan oleh keluarga, kolega, serta akademisi, di mana mahasiswa doktoral mempresentasikan dan mempertahankan disertasinya di hadapan dewan penguji.

Momen kebahagian diperoleh setelah Promovendus al-Habib Lutfi Rachman al-Habsyi selaku Wakil Rektor III melaksanakan ujian terbuka promosi doktor pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 mulai pukul 16.00 s/d 18.00 di Dalwa Hotel Syariah.

Wakil Rektor III presentasi hasil penelitian disertasi dengan judul Model Pendidikan Aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah Perspektif KH. Hasyim Asy’ari dihadapan tujuh penguji yaitu Penguji Utama Prof. Dr. Hussein Azis, M.Ag., Penguji I Prof. Dr. Ali Maschan Moesa,M.Si., Penguji II Dr. Zainal Abidin, M.Pd.,CIQaR.,CIRK, CIE., Penguji III Dr. Moch. Romli,M.Pd., Penguji IV Dr. Kholili Hasib,M.Ud., Penguji V Dr. Asep Rahmatullah,M.Pd.I dan Penguji VI Dr. Sodikin, M.Pd.I

Penelitian promovendus menganalisis model pendidikan aqidah menurut KH. Hasyim Asy’ari. Pembahasan ini dilatarbelakangi kebutuhan pendidikan aqidah Aswaja yang komprehensif dan tepat. Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia memiliki keragaman budaya, suku, dan agama yang sangat kaya. Dalam konteks ini ditambah dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin maju, pendidikan Aswaja berfungsi sebagai pilar untuk membina keyakinan agama Islam di tengah era disrupsi, membina toleransi yang adil di tengah keragaman budaya dan tradisi, pemahaman yang mendalam terhadap pokok (ushul) ajaran Islam sebagai pondasi akhlak yang mulia. Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari sebagai ulama tradisional tetapi memiliki visi kemajuan ke depan dalam pendidikan cukup menari dari sisi pendidikan aqidah.

Tokoh Aswaja Indonesia yang memiliki wawasan aktual dan modern ini memiliki kontribusi yang penting untuk ditelaah dari sisi pendidikan aqidah. Atas dasar itu, maka penelitian promovendus menjawab dua persoalan, yaitu bagaimana kerangka dasar pendidikan aqidah KH. Hasyim Asy’ari dan bagaimana model pendidikan aqidah KH. Hasyim Asy’ari.

Penelitian promovendus menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan jenisnya adalah liberary research. Terdapat karya-karya beliau yang menjadi sumber utama, khususnya kitab Irsyad as-Sary yang merupakan kumpulan dari karya-karya KH. Hasyim Asy’ari. Selain itu, promovendus juga menganalisis guru-guru beliau, khususnya Kyai Nawawi Banten yang menjadi sumber inspirasi keilmuannya. Analisis data dilakukan adalah analisis isi (content analysis) yang bersifat mendalam terhadap isi suatu informasi.

Penelitian promovendus menemukan bahwa pendidikan aqidah perspektif KH. Hasyim Asy’ari di bangun atas kerangka dasar berikut ini, yaitu; pendidikan aswaja berbasis historis, epistemologi pendidikan aswaja menggabungkan aspek rasional dan tekstual, aktualisasi pendidikan aqidah di Nusantara. Dengan tiga kerangka dasar tersebut, pendidikan aqidah perspektif KH. Hasyim Asy’ari dapat menghadapi tantangan zaman dan menciptakan masyarakat yang harmonis, dan menanam pondasi nilai-nilai Islam yang wasatiyah.

Sedangkan model pendidikan akidah perspektif KH. Hasyim Asy’ari adalah tauhid sebagai dasar dari semua bentuk pendidikan, al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber utama, ittiba’ kepada metodologi salafuna as-sholih, dan berbasis pada sistem pesantren. KH. Hasyim Asy’ari mengembangkan metode pendidikan yang bersifat dialogis dan partisipatif.

Berdasarkan hasil penelitian promovendus, maka model pendidikan aswaja yang dikembangkan oleh KH. Hasyim Asy’ari memiliki relevansi terhadap pengawalan aqidah umat Islam di era disrupsi di lembaga bersistem asrama (pesantren). Atas dasar itu temuan model pendidikan KH. Hasyim Asy’ari adalah konsep “tasma” (tauhid sebagai dasar pendidikan, mengikuti salafuna sholih, dan moderat).

Pemaparan disertasi dipresentasikan dengan sangat baik oleh Promovendus. Tim penguji dan promotor memberikan yudisium dengan predikat dengan Sangat Memuaskan. Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam dianugerahkan oleh UII Dalwa Bangil kepada Dr. Lutfi Rachman,M.Pd.I sebagai Doktor ke-23.

Seluruh Civitas Akademika UII Dalwa  mengucapkan selamat atas gelar yang diraih. Semoga bermanfaat bagi kemaslahatan umat. Aamiin Allahuma Aamiin.

Views: 45

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *